5 Tren Bisnis di Masa Depan yang Perlu Kamu Tahu
Tren bisnis di masa depan sangat berbeda dengan sebelumnya. Setiap pelaku bisnis harus melihat kenyataan ini. Apalagi bisnis tersebut bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Artinya, bisnis tersebut dapat dijadikan prioritas untuk terus dikembangkan dan dibesarkan dengan melihat perubahan apa saja yang terjadi.
Sering kali model bisnis yang kita lakukan saat ini hanya merupakan ikut-ikutan tren yang sedang booming. Ini tidak salah, tetapi kamu harus menyadari bahwa sesuatu yang sedang booming tentu ada pasang-surutnya. Yang kamu harus perbuat adalah menjaga agar pasar bisnis tersebut tetap ada.
Sebenarnya, hal yang paling sulit adalah mempertahankan konsistensi role model bisnis kita. Mempertahankan bukan berarti tidak melakukan apa-apa lagi, melainkan terus melakukan pembaharuan atau modifikasi mengikuti perkembangan zaman.
Jika kita tidak mengikuti perkembangan zaman, maka kita harus siap-siap tertinggal jauh dan bahkan menghadapi kebangkrutan. Mimpi buruk ini jangan sampai menimpa bisnis yang sedang kamu geluti. Untuk itu, inovasi dan modifikasi harus dikedepankan. Kedua hal tersebut menjadi ujung tombak prospek bisnis ke depan.
Lihat saja, sekarang ini hampir semua bisnis startup bertumbuhan di mana-mana. Penguasa bisnis bukan lagi para taipan tempo dulu, melainkan para anak muda yang disebut generasi milenial. Bisnis mereka bergerak sesuai bidang yang mereka geluti, seperti transportasi, pendidikan, pertanian, jasa, finansial, marketplace, dan sebagainya. Hampir di setiap bidang sudah ada startup yang membidanginya.
Role model startup tentu sangat berbeda dengan model bisnis sebelumnya. Mereka yang digawangi anak-anak muda ini menggunakan teknologi sebagai hal yang mendasar dengan segala inovasi yang terdapat di dalamnya. Mereka pula lebih menekankan kemudahan akses bagi para pengguna untuk mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi. Karena itu, tujuan utama dari para pendiri startup adalah membantu mengatasi masalah yang dihadapi orang-orang.
Nah, Zhinkadiary.com berikut ini akan menyajikan beberapa tren bisnis di masa depan yang harus kamu ketahui. Yuk disimak selengkapnya apa saja tren tersebut.
Baca juga: Ide Bisnis: Usaha dengan Modal Sebesar 300 Ribu
Penggunaan blockchain dalam dunia bisnis memang masih jarang. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan di kemudian hari blockchain ini bisa menjadi alternatif transaksi dalam segala lini bisnis. Meskipun blockchain dikenal untuk transaksi keuangan, para pengguna banyak juga yang mencari kegunaan alternatif blockchain dalam komoditas perdagangan untuk membangun kepemilikan properti real-estate atau untuk menyimpan data secara online.
Salah satu perusahaan asal Amerika Serikat, Walmart, sudah menggunakan blockchain untuk mengelola sistem produk pangan dari petani dan supplier. Setelah menggunakan teknologi blockchain, Walmart kini lebih efektif dan efisen dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran. Apakah bidang bisnis yang sedang kamu geluti dapat bersinergi menggunakan blockchain?
Namun, masih banyak orang yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan big data?
Yup, big data sejatinya hanyalah sebuah istilah. Di tengah melimpahnya data, kita harus mampu mengelolanya dengan baik. Tanpa pengelolaan terhadap data, maka kita tak dapat memetakan potensi bisnis yang sedang kita hadapi.
Big data adalah istilah yang mendeskripsikan limpahan data yang sifatnya sangat besar sehingga mencakup pada (1) structured, (2) semi-structuret, dan (3) unstructured. Big data lebih dikenal dengan sebutan 3V, yakni volume, velocity, dan variety.
Mungkin ke depan kita akan lebih banyak lagi menggunakan teknologi biosensor pada segala hal yang dianggap penting. Perkembangan biosensor memang terus bertumbuh dan memberikan manfaat besar bagi manusia.
Contohnya, ada lensa kontak (masih dalam pengembangan Google) yang dapat mendeteksi kadar gula darah bagi penderita diabetes. Juga ada sensor yang dapat ditanam di gigi yang dapat mengecek apa yang kita makan (masih dikembangkan National University of Taiwan).
Dalam kehidupan keseharian tentu kamu pernah berjumpa dengan sensor seperti contoh di atas. Contohnya adalah pintu sensor yang terdapat di hotel atau pusat perbelanjaan. Ketika kita akan lewat pintu, maka secara otomatis pintu akan terbuka sehingga kita tak perlu mendorong pintu--begitu pun sebaliknya.
Dalam bidang lainnya, biosensor ini dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam medis dan farmasi, lingkungan hidup, kimia, pertanian, dan militer. Nah, kamu bisa membayangkan, kira-kira biosensor cocok dikembangkan dalam bisnis apa?
Aplikasi seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan Twitter dapat melakukan siaran langsung. Bagi anak muda, live streaming itu dinilai lebih autentik dan tidak ada rekayasa, sehingga lebih menarik untuk ditonton.
Live streaming ini merupakan cara terbaru dalam pemasaran yang kiranya perlu dicoba oleh para pebisnis. Cara ini memiliki gaya yang berbeda dari cara konvensional dalam membangun audiens dan brand awarness.
Kini televisi tidak lagi menguasai cara bagaimana kita menonton sesuatu. Pasalnya, terdapat Youtube yang menjadi alternatif baru mengenai cara/teknik dalam menyajikan konten. Nah, untuk lini bisnis yang sedang kamu bangun, bagaimana caranya kamu mempopulerkan brand dan mencari pengguna setia di era live streaming?
Karena itu, dalam sebuah penelitian, 95% kaum milenial sesekali menginginkan bekerja di luar kantor. Kemudian sebanyak 77% kaum milenial lebih suka jam kerja yang fleksibel karena akan membuat mereka lebih produktif.
Baca juga: Usaha Rumahan Makanan Ringan Kekinian dan Bermodal Kecil
Menurut survei tersebut, kaum milenial sangat menghargai keseimbangan antara rutinitas kerja dan posisi gaji yang tinggi. Mereka pun tak ragu untuk melakukan kerja melalui telekomunikasi jarak jauh dan pengaturan kerja yang lebih fleksibel.
Itulah beberapa hal yang dapat kamu jadikan pijakan dalam melihat tren bisnis ke depan. Untuk itu, setiap pelaku bisnis harus melihat secara komprehensif perubahan kultur model bisnis dan sistem bekerja. Semoga artikel ini membantu!
Sering kali model bisnis yang kita lakukan saat ini hanya merupakan ikut-ikutan tren yang sedang booming. Ini tidak salah, tetapi kamu harus menyadari bahwa sesuatu yang sedang booming tentu ada pasang-surutnya. Yang kamu harus perbuat adalah menjaga agar pasar bisnis tersebut tetap ada.
Sebenarnya, hal yang paling sulit adalah mempertahankan konsistensi role model bisnis kita. Mempertahankan bukan berarti tidak melakukan apa-apa lagi, melainkan terus melakukan pembaharuan atau modifikasi mengikuti perkembangan zaman.
Jika kita tidak mengikuti perkembangan zaman, maka kita harus siap-siap tertinggal jauh dan bahkan menghadapi kebangkrutan. Mimpi buruk ini jangan sampai menimpa bisnis yang sedang kamu geluti. Untuk itu, inovasi dan modifikasi harus dikedepankan. Kedua hal tersebut menjadi ujung tombak prospek bisnis ke depan.
Sumber gambar: Pixabay/jarmoluk |
Lihat saja, sekarang ini hampir semua bisnis startup bertumbuhan di mana-mana. Penguasa bisnis bukan lagi para taipan tempo dulu, melainkan para anak muda yang disebut generasi milenial. Bisnis mereka bergerak sesuai bidang yang mereka geluti, seperti transportasi, pendidikan, pertanian, jasa, finansial, marketplace, dan sebagainya. Hampir di setiap bidang sudah ada startup yang membidanginya.
Role model startup tentu sangat berbeda dengan model bisnis sebelumnya. Mereka yang digawangi anak-anak muda ini menggunakan teknologi sebagai hal yang mendasar dengan segala inovasi yang terdapat di dalamnya. Mereka pula lebih menekankan kemudahan akses bagi para pengguna untuk mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi. Karena itu, tujuan utama dari para pendiri startup adalah membantu mengatasi masalah yang dihadapi orang-orang.
Nah, Zhinkadiary.com berikut ini akan menyajikan beberapa tren bisnis di masa depan yang harus kamu ketahui. Yuk disimak selengkapnya apa saja tren tersebut.
1. Blockchain
Blockchain adalah sistem data base digital yang mencatat setiap transaksi yang tersebar di banyak komputer (node). Dengan adanya blockchain, transaksi dapat diproses tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan kata lain, blockchain adalah struktur data yang memungkinkan untuk membuat buku besar digital transaksi dan membagikannya ke jaringan komputer yang terdistribusi. Blockchain menggunakan kriptografi untuk memungkinkan pengguna mengaksesnya dalam jaringan dengan aman tanpa perlu adanya otoritas pusat/pihak ketiga.Baca juga: Ide Bisnis: Usaha dengan Modal Sebesar 300 Ribu
Penggunaan blockchain dalam dunia bisnis memang masih jarang. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan di kemudian hari blockchain ini bisa menjadi alternatif transaksi dalam segala lini bisnis. Meskipun blockchain dikenal untuk transaksi keuangan, para pengguna banyak juga yang mencari kegunaan alternatif blockchain dalam komoditas perdagangan untuk membangun kepemilikan properti real-estate atau untuk menyimpan data secara online.
Salah satu perusahaan asal Amerika Serikat, Walmart, sudah menggunakan blockchain untuk mengelola sistem produk pangan dari petani dan supplier. Setelah menggunakan teknologi blockchain, Walmart kini lebih efektif dan efisen dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran. Apakah bidang bisnis yang sedang kamu geluti dapat bersinergi menggunakan blockchain?
2. Big data
Dalam salah satu pidatonya, Jack Ma, founder Alibaba, pernah mengatakan bahwa setelah internet mulai menggeliat pada era 90-an dan hingga kini berdampak besar pada kehidupan umat manusia, era revolusi berikutnya adalah big data. Big data dapat menjadi “tool” yang penting dalam mengembangkan bisnis!Namun, masih banyak orang yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan big data?
Yup, big data sejatinya hanyalah sebuah istilah. Di tengah melimpahnya data, kita harus mampu mengelolanya dengan baik. Tanpa pengelolaan terhadap data, maka kita tak dapat memetakan potensi bisnis yang sedang kita hadapi.
Big data adalah istilah yang mendeskripsikan limpahan data yang sifatnya sangat besar sehingga mencakup pada (1) structured, (2) semi-structuret, dan (3) unstructured. Big data lebih dikenal dengan sebutan 3V, yakni volume, velocity, dan variety.
- Volume adalah data yang tersimpan dalam jumlah yang sangat melimpah
- Velocity adalah kebutuhan yang diperlukan guna mengakses data yang melimpah
- Variety adalah bentuk data yang sangat bervariasi
3. Biosensor
Biosensor kini menjadi sangat populer. Gelang FitBit dapat menghitung langkah kaki, mengetahui pola tidur, dan memantau detak jantung. Bahkan Apple pun menggunakan sidik jadi agar orang lain tak sembarang dapat mengakses smartphone tersebut.Mungkin ke depan kita akan lebih banyak lagi menggunakan teknologi biosensor pada segala hal yang dianggap penting. Perkembangan biosensor memang terus bertumbuh dan memberikan manfaat besar bagi manusia.
Contohnya, ada lensa kontak (masih dalam pengembangan Google) yang dapat mendeteksi kadar gula darah bagi penderita diabetes. Juga ada sensor yang dapat ditanam di gigi yang dapat mengecek apa yang kita makan (masih dikembangkan National University of Taiwan).
Dalam kehidupan keseharian tentu kamu pernah berjumpa dengan sensor seperti contoh di atas. Contohnya adalah pintu sensor yang terdapat di hotel atau pusat perbelanjaan. Ketika kita akan lewat pintu, maka secara otomatis pintu akan terbuka sehingga kita tak perlu mendorong pintu--begitu pun sebaliknya.
Dalam bidang lainnya, biosensor ini dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam medis dan farmasi, lingkungan hidup, kimia, pertanian, dan militer. Nah, kamu bisa membayangkan, kira-kira biosensor cocok dikembangkan dalam bisnis apa?
4. Live streaming
Live streaming merupakan fenomena terbaru pada era digital saat ini. Anak-anak muda yang digawangi kaum milenial lebih menyukai sesuatu yang berbau streaming, bukan? Tentu kamu lebih menyukai tayangan langsung daripada rekaman, bukan?Aplikasi seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan Twitter dapat melakukan siaran langsung. Bagi anak muda, live streaming itu dinilai lebih autentik dan tidak ada rekayasa, sehingga lebih menarik untuk ditonton.
Live streaming ini merupakan cara terbaru dalam pemasaran yang kiranya perlu dicoba oleh para pebisnis. Cara ini memiliki gaya yang berbeda dari cara konvensional dalam membangun audiens dan brand awarness.
Kini televisi tidak lagi menguasai cara bagaimana kita menonton sesuatu. Pasalnya, terdapat Youtube yang menjadi alternatif baru mengenai cara/teknik dalam menyajikan konten. Nah, untuk lini bisnis yang sedang kamu bangun, bagaimana caranya kamu mempopulerkan brand dan mencari pengguna setia di era live streaming?
5. Fleksibilitas kerja
Gaya kerja anak milenial dan baby boomers sangatlah berbeda. Jika dahulu kerja harus di dalam kantor, kini kaum milenial lebih suka kerja yang fleksibel. Artinya, kungkungan kantor sebagai tempat kerja tidak lagi cocok untuk zaman sekarang. Apalagi banyak kaum milenial yang tidak suka terikat dengan tempat kerja dan lebih suka bekerja secara freelance.Karena itu, dalam sebuah penelitian, 95% kaum milenial sesekali menginginkan bekerja di luar kantor. Kemudian sebanyak 77% kaum milenial lebih suka jam kerja yang fleksibel karena akan membuat mereka lebih produktif.
Baca juga: Usaha Rumahan Makanan Ringan Kekinian dan Bermodal Kecil
Menurut survei tersebut, kaum milenial sangat menghargai keseimbangan antara rutinitas kerja dan posisi gaji yang tinggi. Mereka pun tak ragu untuk melakukan kerja melalui telekomunikasi jarak jauh dan pengaturan kerja yang lebih fleksibel.
Itulah beberapa hal yang dapat kamu jadikan pijakan dalam melihat tren bisnis ke depan. Untuk itu, setiap pelaku bisnis harus melihat secara komprehensif perubahan kultur model bisnis dan sistem bekerja. Semoga artikel ini membantu!
Posting Komentar untuk "5 Tren Bisnis di Masa Depan yang Perlu Kamu Tahu"