Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghitung Keuntungan Usaha Makanan yang Wajib Kamu Tahu

Zhinkadiary.com - Bisnis makanan adalah salah satu jenis usaha yang akan selalu berkembang dan menjanjikan. Apakah kamu baru memulai usaha makanan? Jika ya, maka mencari keuntungan adalah satu hal yang penting dalam menjalani bisnis makanan. Oleh karena itu, menghitung keuntungan dalam bisnis makanan merupakan upaya yang kudu bin wajib kamu ketahui untuk melihat sejauh mana kinerja usaha telah berjalan dan/atau memperbaikinya di masa depan. Terdapat beberapa poin penting yang perlu diketahui untuk menghitung keuntungan bisnis makanan, seperti jumlah penjualan, biaya produksi, dan harga jual.

Sebagai pengusaha kuliner, menghitung keuntungan bisnis adalah sesuatu yang sangat penting. Maka dari itulah, seorang pengusaha makanan memang harus secara akurat dalam menghitung keuntungan usahanya agar bisnisnya terus berkembang semakin baik. Dalam menghitung keuntungan, sejumlah poin penting yang sudah disebutkan di atas dapat menentukan seberapa besar keuntungan yang kamu dapat setelah menjual makanan.

Cara Menghitung Keuntungan Usaha Makanan

Pasalnya, menghitung keuntungan dalam bisnis makanan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terdapat beberapa faktor yang mesti dicermati supaya hasil perhitungannya tidak meleset dan sesuai dengan kenyataan. Di samping itu, dengan menghitung keuntungan, maka kamu juga dapat belajar tentang penghematan biaya produksi yang tak lain tujuan akhirnya adalah memaksimalkan keuntungan yang didapat (makin cuan!). 

Dalam pada itu, pebisnis makanan dituntut harus kreatif dalam mencari cara dalam menghemat biaya produksi tanpa harus mengorbankan kualitas makanan. Dalam bagian berikut ini, Zhinkadiary.com akan menjelaskan cara menghitung keuntungan usaha makanan. Yuk, disimak penjelasan selanjutnya!

1. Harga pokok penjualan (HPP)

Baiklah, kita mulai dari hal yang paling dasar terlebih dahulu, yaitu harga pokok penjualan. Dalam menghitung keuntungan, kamu harus tahu terlebih dahulu harga pokok penjualan. HPP merupakan biaya yang pengusaha keluarkan untuk menghasilkan suatu produk makanan atau menu makanan, termasuk di antaranya bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan biaya overhead lain-lain. Selain itu, HPP juga harus ditentukan dengan seakurat mungkin lantaran hal ini akan mempengaruhi keuntungan yang akan kamu peroleh.


2. Menentukan harga jual

Oke, setelah memahami HPP, bagian berikutnya yang perlu diperhatikan adalah menentukan harga jual. Nah, harga jual ini merupakan harga yang tertera untuk setiap produk atau menu makanan yang kamu jual kepada konsumen. Dalam menentukan harga jual, jangan pernah menjual terlalu rendah karena akan merugikan bisnis, tetapi juga jangan menjual produk terlalu tinggi karena akan bikin konsumen kapok untuk membeli. 

Jadi jelas kan, untuk menentukan harga jual, pertama-tama kamu harus tentukan dulu target keuntungan yang kamu inginkan. Ilustrasinya sebagai berikut:

Apabila HPP adalah Rp 10.000 dan target keuntungan adalah 30%, maka harga jual dapat kamu hitung dengan rumus: HPP/(1 – persentase keuntungan) = harga jual. Misalnya, harga jual produk adalah Rp 14.285. Untuk rinciannya baca terus sampai ke bawah ya! Tapi sebelumnya, kami akan bahas volume penjualan.


3. Volume penjualan

Volume penjualan merupakan jumlah produk atau menu makanan yang terjual dalam rentang waktu tertentu, apakah harian, mingguan, atau bulanan. Volume penjualan ini harus selalu kamu pantau secara kontinu karena akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan.

Setelah mendapatkan HPP, harga jual, dan volume penjualan, di titik ini kamu dapat melakukan perhitungan keuntungan. Keuntungan merupakan selisih antara total pendapatan dan total biaya. Sementara itu, total pendapatan adalah hasil perkalian antara harga jual dan volume penjualan. Adapun total biaya adalah jumlah dari HPP dan biaya-biaya lainnya, seperti biaya operasional dan biaya overhead.

Berikut ini contoh kalkulasi perhitungan keuntungan:

HPP = Rp 10.000
Harga jual = Rp 14.285
Volume penjualan = 50 produk per hari

Total pendapatan = harga jual x volume penjualan
Total pendapatan = Rp 14.285 x 50 produk per hari = Rp 714.250 per hari

Total biaya = HPP + biaya operasional + biaya overhead
Total biaya = Rp 10.000 + Rp 5.000 + Rp 2.500 = Rp 17.500 per produk

Keuntungan = total pendapatan - total biaya
Keuntungan = Rp 714.250 - (Rp 17.500 x 50 produk per hari) = Rp 564.250 per hari

Oke, demikian cara menghitung keuntungan dari usaha makanan yang bisa kamu praktekkan. Jika informasi ini dirasa bermanfaat, jangan lupa dibagikan ya!

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Keuntungan Usaha Makanan yang Wajib Kamu Tahu"