Pengertian Native Advertising
Native Advertising adalah periklanan modern yang mengintegrasikan konten pemasaran dengan situs website sehingga antara materi iklan dan isi website jadi satu padu, baik dalam hal konten, gaya, format, dan tipografinya.
Native ads adalah iklan digital yang menjadi alat pemasaran penting yang bisa menjangkau sekaligus menarik berbagai audiens yang tertarget.
Model periklanan seperti ini dinilai lebih ramah dan menekankan pada user experience ketimbang bentuk periklanan yang mengganggu kenyamanan pengunjung. Cara demikian membuat pemasaran brand suatu produk lebih kuat untuk mempengaruhi pengunjung.
Native ads memang lebih bersifat informatif dan karena itu dianggap memiliki peluang konversi lebih besar dan membantu pemasar untuk memasarkan produk secara efektif.
Berbeda dengan konsep pemasaran yang eksplisit, native ads justru menyajikan iklan bersamaan dengan konten yang mereka tonton atau baca. Dengan demikian, pengunjung merasa tidak terpaksa untuk menonton atau membacanya, kecuali menganggap iklan tersebut menarik atau bermanfaat bagi mereka.
Namun tentu segala sesuatu tidak selalu berjalan dengan baik: ada pula native ads yang berbentuk advetorial yang kemungkinan "menipu" pembaca ketika tahu bahwa artikel tersebut pada dasarnya mengiklankan suatu produk, bukan semata-mata memberikan pesan yang informatif--sekalipun kehadirannya tidak mengurangi kenyamanan mereka.
Biasanya (dan memang sudah seharusnya demikian), iklan di dalam artikel advertorial diberita tanda atau simbol, umumnya di thumbnail artikel, yang menyatakan bahwa artikel tersebut mengandung materi sponsor.
Seiring berkembangnya teknologi dan pengguna yang lebih banyak mengakses secara mobile, maka native ads merupakan cara beriklan yang kontekstual ketimbang bentuk iklan model lama.
Saya kira, inilah kecanggihan native ads, karena menjadi media berbayar yang adaptif sesuai dengan bentuk dan pengalaman audiens di dalam sebuah situs atau aplikasi.
Kontekstualitas native ads adalah penempatan iklan yang menyesuaikan dengan tampilan, rasa, serta fungsi konten situs, sehingga menjadikannya lebih mungkin dipercayai audiens. Dengan kata lain, secara tak sadar, native ads berusaha untuk bersatu dengan bentuk situs dan pengalaman audiens.
Native ads adalah iklan digital yang menjadi alat pemasaran penting yang bisa menjangkau sekaligus menarik berbagai audiens yang tertarget.
Model periklanan seperti ini dinilai lebih ramah dan menekankan pada user experience ketimbang bentuk periklanan yang mengganggu kenyamanan pengunjung. Cara demikian membuat pemasaran brand suatu produk lebih kuat untuk mempengaruhi pengunjung.
Berbeda dengan konsep pemasaran yang eksplisit, native ads justru menyajikan iklan bersamaan dengan konten yang mereka tonton atau baca. Dengan demikian, pengunjung merasa tidak terpaksa untuk menonton atau membacanya, kecuali menganggap iklan tersebut menarik atau bermanfaat bagi mereka.
Baca juga: Pengertian Digital MarketingTak disangkal lagi, di internet dan dunia periklanan pada umumnya, pembicaraan tentang native ads memang sedang hangat-hangatnya. Menjadi trending topic karena native ads memiliki dampak yang positif, seperti melenyapkan pandangan buruk pengguna ihwal "kenyamanan".
Namun tentu segala sesuatu tidak selalu berjalan dengan baik: ada pula native ads yang berbentuk advetorial yang kemungkinan "menipu" pembaca ketika tahu bahwa artikel tersebut pada dasarnya mengiklankan suatu produk, bukan semata-mata memberikan pesan yang informatif--sekalipun kehadirannya tidak mengurangi kenyamanan mereka.
Biasanya (dan memang sudah seharusnya demikian), iklan di dalam artikel advertorial diberita tanda atau simbol, umumnya di thumbnail artikel, yang menyatakan bahwa artikel tersebut mengandung materi sponsor.
Seiring berkembangnya teknologi dan pengguna yang lebih banyak mengakses secara mobile, maka native ads merupakan cara beriklan yang kontekstual ketimbang bentuk iklan model lama.
Saya kira, inilah kecanggihan native ads, karena menjadi media berbayar yang adaptif sesuai dengan bentuk dan pengalaman audiens di dalam sebuah situs atau aplikasi.
Kontekstualitas native ads adalah penempatan iklan yang menyesuaikan dengan tampilan, rasa, serta fungsi konten situs, sehingga menjadikannya lebih mungkin dipercayai audiens. Dengan kata lain, secara tak sadar, native ads berusaha untuk bersatu dengan bentuk situs dan pengalaman audiens.
Baca juga: Manfaat Google Search Console untuk Bisnis
Posting Komentar untuk "Pengertian Native Advertising"