Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cara Usaha Makanan Online agar Laris Manis dan Diburu Pembeli

Zhinkadiary.com – Usaha makanan online adalah babak baru dalam dunia bisnis. Meski sudah dikenal beberapa dekade, tetapi di dekade sekarang inilah teknologi berekspansi ke berbagai bidang bisnis. Terutama bisnis makanan.

Apabila sebelumnya industri makanan dilakukan secara konvensional, yakni menjual di pasar, membuka toko di pinggir jalan, dan di berbagai tempat, maka saat ini kita hampir sangat mudah membeli makanan melalui smartphone. Dari genggaman tangan kita mudah membeli apa pun jenis makanan yang kita inginkan.

Kemajuan teknologi itu sebenarnya menjadi peluang bisnis yang sayang jika Anda lewatkan. Sudah waktunya bisnis makanan offline Anda ditunjang dengan online agar memperoleh pelanggan yang tak terbatas. Berikut ini Zhinkadiary.com jelaskan selengkapnya.

Cara Usaha Makanan Online
Source: mohamed_hassan/Pixabay

1. Menemukan niche produk makanan

Sebagian orang yang berbisnis makanan, ada yang langsung menjual saja tanpa pertimbangan. Ada juga yang berbisnis makanan dengan pertimbangan yang terlalu rumit. Anda ada di bagian mana?

Tips memulai bisnis makanan adalah dengan meneliti tren makanan. Dari situ, Anda bisa mengajukan beberapa pertanyaan: Apakah merek/brand sehari-hari yang terjangkau masyarakat? Apakah fokus Anda pada makanan kesehatan? Atau makanan yang hanya memanjakan lidah?

Pertanyaan-pertanyaan itu bisa Anda ajukan untuk diri Anda sendiri sebelum memulai berbisnis. Dengan begitu, hal tersebut akan mempengaruhi cara Anda mengembangkan dan memasarkan produk makanan Anda.

2. Mencari supplier produk makanan

Apakah produk makanan yang dijual adalah Anda sendiri yang membuatnya atau membeli barang jadi untuk kembali dijual? Walau bagaimana pun, Anda tetap membutuhkan pemasok/supplier. Nah, hal yang paling susah adalah mencari supplier yang kredibel.

Daripada bingung, Anda dapat mencari referensi dari orang lain atau mengecek apakah supplier tersebut tesertifikasi atau tidak. Cara ini bertujuan agar bahan baku yang Anda dapatkan benar-benar berkualitas.

3. Membuat brand, packaging, dan labelling

Pada tahap ini, Anda wajib mempunyai gagasan yang sudah jelas mengenai makanan apa yang akan Anda jual dan bagaimana cara Anda memproduksinya. Sekaligus Anda juga sudah memikirkan tentang pencitraan brand Anda. Contohnya sebagai berikut!

Nama bisnis

Perlu Anda ketahui bahwa nama bisnis terdiri dari tiga hal, yaitu mudah diingat, mudah dieja, dan relevan. Di sini Anda diminta menjadi kreatif. Anda harus berpikir di luar kebiasaan dan tanyakan pendapat kepada orang lain. Begitu pun jika Anda ingin go international, maka nama yang Anda buat harus dipikirkan matang-matang, jangan sampai disalahartikan atau memiliki konotasi negatif dalam bahasa tertentu.

Warna brand

Warna bukan sekedar warna saja, melainkan memiliki makna emosi tertentu. Warna yang Anda pilih akan membuat orang merasakan brand dengan cara tertentu. Warna yang Anda pilih bisa menjadi inspiratif, berani, hangat, bersemangat, keren, inovatif, dan sebagainya. Karena itu, perusahaan makanan umumnya lebih memilih warna-warna cerah, seperti kuning, merah, oranye. Warna-warna tersebut menarik dan dapat mendorong pembelian.

Citra brand

Perlu Anda catat bahwa gambar produk adalah titik kontak pertama calon pelanggan dengan produk makanan Anda. Itu sebabnya, kesan pertama adalah sangat penting! Kecuali memang Anda merupakan seorang fotografer terampil, maka akan sangat membantu membuat produk makanan Anda lebih eye catching dipajang di website.

Packing

Dalam pengepakan/pakckaging setidaknya harus berisi informasi sebagai berikut:
  • Bahan-bahan yang digunakan dalam produk
  • Kuantitas atau jumlah produk
  • Berat produk
  • Nama perusahaan Anda atau pemasok yang Anda gunakan
  • Tanggal "used by" dan "best before"
Deskripsi tersebut tidak hanya dicantumkan di kemasan produk makanan Anda, tetapi juga di deskripsi produk online. Selain itu, Anda bisa menambahkan informasi nilai-nilai nutrisi, sehingga pelanggan mendapatkan manfaat kesehatan dari produk yang dibeli.

4. Harga produk

Persoalan harga adalah masalah yang sensitif. Betapa pun bagusnya produk makanan Anda, Anda tetap harus tahu bagaimana memberi harga. Karena itu, jika Anda memberi harga tinggi jenis produk makanan tertentu, maka tentu akan merusak bisnis Anda ke depan. Berikut ini tips cara memberi harga produk Anda!

Kalkulasi variabel costs

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengetahui berapa biaya produksi dan penjualan makanan Anda. Hal-hal seperti biaya bahan baku, packaging, dan pengiriman itu harus lebih dulu dipertimbangkan.

Membuat margin keuntungan

Kemudian, Anda perlu mengetahui berapa banyak keuntungan yang ingin Anda hasilkan. Anda perlu memikirkan jumlah keuntungan yang ingin Anda hasilkan, misalnya memperoleh laba 15%.

Biaya tetap

Biaya lain yang harus Anda perhitungkan adalah seperti biaya sewa tempat, peralatan memasak, sewa gudang, asuransi, gaji karyawan, biaya perizinan dan lain-lain. Namun jika Anda hanya menjual makanan secara online di rumah, maka tentunya biaya di luar ongkos produksi dapat ditekan.

5. Membuat toko online

Sekarang waktunya bagi Anda untuk menjual makanan secara online dan diburu pembeli. Sebenarnya, sekarang ini UMKM atau pedangan makanan kecil dapat terbantu dengan adanya marketplace (pasar online) dan menjadi mitra merchant pesan-antar makanan Grabfood/Gofood.

Pasar online seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee merupakan situs web e-niaga yang mapan sehingga Anda dapat membuat akun dan mulai berjualan produk Anda. Pasar online bisa dibilang menjadi tempat terbaik bagi mereka yang ingin menjual produk dengan cepat karena Anda tidak perlu menyiapkan situs web personal. Begitu pun pangsa pasar atau audiens sudah ada di marketplace sehingga Anda tidak perlu khawatir tidak ada yang membeli.

Cara selanjutnya menjual makanan online adalah menjadi mitra merchant di GrabFood atau Gofood. Anda dapat menjual berbagai jenis makanan rumahan untuk dijual. Setidaknya jika rasa makanan Anda enak, bukan tak mungkin Anda akan kebanjiran pesanan. Di kedua platform tersebut Anda tidak perlu menyewa tempat karena Anda bisa menjadikan rumah sebagai tempat memproduksi sekaligus memasarkan produk makanan. 

Semoga informasi ini bermanfaat!

Posting Komentar untuk "5 Cara Usaha Makanan Online agar Laris Manis dan Diburu Pembeli"