Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Franchise: Pengertian, Kategori, Bentuk, Prospek, dan Contoh-Contohnya

Apa itu franchise? Menurut asal katanya, franchise adalah suatu kontrak kerja sama antara individu atau perusahaan (franchise) dengan perusahaan induk (franchisor) untuk mengatur perdagangan. Franchise atau pihak mitra membayar sejumlah fee per tahun yang telah disepakati berdasarkan penjualan. Sedangkan franchisor memberikan hak berjualan kepada franchise untuk menggunakan merek dagang, periklanan, pelatihan, pemilihan lokasi/pengaturan toko, dan lain-lain.

Ada istilah lain, yakni franchising, yang berasal dari kata franchise, yang artinya "pernikahan bisnis" antara franchisor dengan mitra baru ke dalam pemilikan bisnis tersebut (franchise). Nah, franchise diperbolehkan untuk menduplikasi paket bisnis franchisor pada wilayah atau waktu tertentu. Sedangkan franchisor memberikan format bisnis yang telah teruji di lapangan kepada mitra.

Pada dasarnya, franchise dapat terjadi ketika adanya jalinan bisnis di antara kedua belah pihak, yakni franchisor sebagai pemegang franchise dengan franchise sebagai mitra pemegang franchise. Kerja sama antara kedua belah pihak itu terikat dengan hak dan kewajibannya. Misalnya, kamu membeli franchise KFC, maka franchisor akan memberikan kamu selaku franchise berupa hak untuk menjual ayam, kentang goreng, penggunaan logo, serta sistem bisnisnya.

Pengertian Franchise
Sumber gambar: Businessnewsdaily.com

Kategori dalam franchise

Untuk melakukan klasifikasi kategori bisnis franchise terdapat empat hal berikut, yaitu:
  • Franchisor memberikan paket usaha
  • Franchise mempunyai unit bisnis yang menggunakan paket usaha dari franchisor
  • Ada kerja sama antara franchisor dan franchise dalam melakukan pengelolaan bisnis
  • Ada kontrak yang mengatur soal kerja sama antara franchisor dan franchise
Empat kategori yang telah disebutkan tersebut membedakan antara model bisnis independen dengan model bisnis franchise. Misalnya, jika kamu membeli perusahaan orang lain, maka setelah menjadi pemilik kamu dapat menerapkan aturan baru pada perusahaan. Sebaliknya, jika kamu menjadi mitra (franchise), maka kamu memiliki hak dan kewajiban serta aturan dari pihak franchisor.

Baca juga: Bisnis Franchise Minuman Terlaris dengan Modal di Bawah 10 Juta

Bentuk-bentuk franchise

Dalam bisnis franchise terdapat beberapa bentuk model, di antaranya:
  • Product franchise: penerima franchise hanya mendistribusikan produk dari partnernya, seperti pengecer bahan bakar fosil Shell atau British Petroleum
  • Processing/manufacturing franchise: pemberi franchise hanya memegang peran "know how" dari suatu proses produksi, seperti minuman Fanta atau Coca Cola
  • Business format/system franchise: franchisor sudah mempunyai cara yang unik dalam penyajian paket produk, seperti Pizza Hut, Dunkin Donuts, atau Burger King
  • Group trading franchise: franchisor memberikan hak kepada franchise untuk mengelola toko-toko grosir atau pengecer seperti 7 Eleven dan Econ Minimart.

Keuntungan berbisnis franchise

Ada keuntungan berbisnis ala franchise. Sebagai mitra/franchise, kamu tidak perlu mengembangkan bisnis dari nol. Pasalnya, sistem paket dan sistem bisnis sudah tersedia. Dan lagi, brand atau merek franchise sudah dikenal publik dengan baik. Jaminan ini akan memberikan nilai lebih bagi merek dagang franchise.

Itu sebabnya, bagi kamu yang hendak memulai bisnis tetapi tidak memiliki modal yang cukup besar, maka menjadi mitra/franchise adalah salah satu jalan keluar. Dengan menjadi mitra, kamu dapat langsung "ngegas" berjualan produk dari franchisor.

Pengalaman berdagang yang minim dapat diminimalkan risikonya dalam bisnis franchise. Pasalnya, dengan menjadi mitra, kamu dapat menikmati merek dagang dari franchisor, teknik pemasaran yang sudah teruji, promosi yang luas, dan bantuan supervisi dari franchisor jika diperlukan.

Sementara itu, keuntungan yang didapatkan franchisor adalah mendapatkan royalti dari setiap paket yang dibeli mitra. Apalagi semua biaya dan investasi dibebankan kepada pihak mitra. Kelebihan lainnya, franchisor memiliki hak mengontrol usaha franchise untuk menjaga citra dan kualitas merek dagang.

Risiko berbisnis franchise

Dalam setiap bisnis, termasuk franchise, tentu ada faktor risiko atau kegagalan. Tidak ada bisnis yang mulus tanpa risiko yang menghadang. Namun ada pula model bisnis yang minim risiko, seperti franchise, yang dikenal dengan istilah "lisensi" atau "waralaba".

Beberapa contoh kegagalan franchisor dalam bisnis franchise, yaitu merek dagang mendapat reputasi buruk akibat kesalahan yang dilakukan pihak franchisor. Bisa saja produk/jasa dari franchisor itu belum teruji di tengah masyarakat. Atau struktur manajemen franchise yang belum matang.

Hal lain yang menjadi penyebab kegagalan adalah kurangnya supervisi atau kontrol dari pihak franchisor sehingga mutu produk pada mitra tidak terjamin. Itu sebabnya, franchisor juga perlu berhati-hati ketika memilih mitra dagang. Dengan memperhatikan faktor tersebut, faktor risiko dapat diminimalkan.

Prospek bisnis franchise di Indonesia

Bisnis franchise/waralaba memiliki prospek yang sangat bagus ke depan. Lihat saja contohnya di Indonesia sendiri terdapat beberapa perusahaan waralaba besar seperti KFC, Mc Donald, dan Pizza Hut di setiap kota yang ada di Indonesia. Perusahaan tersebut bukan berasal dari Indonesia, melainkan berasal dari negara lain.

Kenyataan itu memperlihatkan bahwa arus bisnis franchise telah merambah ke seantero dunia. Globalisasi menjadikan bisnis franchise seperti gurita yang lilitan kakinya bisa di mana-mana. Seolah-olah tak ada lagi batasan wilayah atau negara. Hubungan bisnis yang dibina telah meningkat secara signifikan.

Akibat globalisasi tersebut timbul saling pengaruh antara produsen dan konsumen. Begitu pun sebaliknya. Ada permintaan, ada pula penawaran, sehingga terciptalah kondisi pasar seperti yang ada sekarang ini. Tarik-menarik yang kuat seperti itu memunculkan banyak pemain baru, pemain lama yang gulung tikar karena kalah saling, atau pemain lama yang masih bercokol kuat hingga detik ini, seperti KFC atau Pizza Hut.

Kemajuan sektor kuliner dengan model bisnis franchise/waralaba adalah peluang penting yang setiap orang dapat ikuti. Franchise adalah model bisnis yang sudah memiliki aturan baku sehingga pihak mitra tidak perlu susah payah membangun dari bawah. Pihak mitra hanya perlu melanjutkan jualan produk yang sudah jadi dari pemilik franchise.

Peluang bisnis franchise tak lagi hanya berkembang di Barat, tetapi juga mulai tampak di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Indonesia adalah pasar yang potensial bagi industri kuliner/jasa franchise karena melihat berbagai peluang yang memungkinkan bisnis demikian dapat sukses.

Contoh-contoh franchise

Franchise itu meliputi produk atau jasa. Di dalam negeri kita terdapat beberapa produk atau jasa franchise:
  • Minuman: Es Teler 77, Coffee Bean, Coca Cola
  • Makanan: KFC, MC Donald, Kebab, Martabak, Ayam Bakar Wong Solo
  • Salon: Rudi Hadi Suwarno, Jhonny Andrean
  • Pendidikan: Primagama, Ganesha Operation, Neutron
  • Eceran: Alfamart, Indomaret
  • Sepatu/tas: Sophie Martin

Langkah-langkah sebelum memulai bisnis franchise

Setelah mengetahui pengertian franchise, kategori, bentuk, keuntungan dan faktor risiko dari berbisnis franchise, kini langkah terakhir adalah menentukan kapan memulai bisnis ini dengan memperhatikan beberapa hal penting, di antaranya:
  1. Menentukan besar modal yang kamu punya. Apakah modal kamu 5 juta ke bawah atau di bawah 10 juta? Apakah dengan modal yang kamu punya bisnis dapat bertahan 3-6 bulan ke depan?
  2. Membaca perjanjian antara kamu sebagai mitra dan franchisor dengan cermat
  3. Memilih franchisor yang terkenal dan bonafide serta produknya telah teruji di lapangan
  4. Menganalisa bidang usaha agar investasi kamu tidak sia-sia
  5. Memilih franchise yang laris manis di pasaran dan segmentasi pasar yang luas
  6. Produk/jasa franchise yang kamu beli belum jenuh di masyarakat. Artinya masih laku keras jika dijual di pasaran
  7. Harus siap jika produk/jasa tidak laku di pasaran walaupun telah teruji atau mengalami kegagalan
Nah, demikianlah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang bisnis franchise. Semoga artikel ini membantu!

Posting Komentar untuk "Franchise: Pengertian, Kategori, Bentuk, Prospek, dan Contoh-Contohnya"